HAKEKAT TUHAN MENURUT AGAMA ISLAM DAN
BUDHA DENGAN PENDEKATAN KOMPARATIF
Disusun Guna Memenuhi
Tugas
Mata Kuliah : Perbandingan
Agama
Dosen Pengampu : Afnan
Ansori, M.A
Disusun Oleh:
Nurul Hidayah 123111126
FAKULTAS ILMU TARBIYAH
DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI
WALISONGO
SEMARANG
2013
I.
PENDAHULUAN
Setiap manusia yang lahir di muka
bumi, membawa suatu thabiat dalam jiwanya, yaitu thabiat beragama yang ingin
mengabdi dan menyembah kepada sesuatu yang dianggapnya Maha Kuasa. Pembawa
ingin beragama ini memang telah menjadi fitrah kejadian manusia, yang
diciptakan oleh Yang Maha Kuasa dalam diri manusia.
Berbicara tentang Tuhan, terdapat
berbagai pengertian dalam masing-masing agama. Disini akan dijelaskan hakekat Tuhan
menurut agama Islam dan Budha melalui pendekatan komparatif.
II.
PEMBAHASAN
A.
Hakekat Tuhan Menurut Agama
Hindu
Tuhan dalam agama Hindu disebut
Brahma. Kalimat Brahma dalam bahasa Hindu lama (sanskerta) yaitu nama bagi
Tuhan yang wujud dengan sendirinya, Maha Esa dan Maha Kuasa yang bersifat
Azali, tidak berawal dan tidak berakhir, yang menciptakan dan menjadi asal dari
sekalian alam; ia tidak dapat diraba dengan panca indra tetapi hanya dapat diketahui
dengan akal.
Brahma itu Tuhan yang tunggal dalam
Agama Hindu. Tetapi beberapa abad di belakang, penganut Agama Hindu telah
merobah kepercayaan bertuhan satu itu (monotheisme), kepada trimurti atau
bertuhan tiga
Trimurti itu terdiri dari : Brahma,
Wisynu dan Syiwa .
Ahli –ahli penyelidik sejarah
Agama-Agama banyak yang berpendapat, bahwa kemungkinan benar agama Hindu ini
asalnya Samawi, agama langit yang berasal dari pengajaran Tuhan pencipta
semesta Alam, melihat ajarannya yang asli kepercayaan kepada Tuhan yang Maha
Esa. Tetapi dalam perjalanan hidupnya yang sudah lama, ibarat sebuah sungai
yang mengalir dari lereng gunung , sudah banyak dimasuki oleh berbagai sampah
dan kotoran, sehingga dari agama Tauhid telah berubah menjadi agama musyrik.
B. Hakikat Tuhan dalam Agama Islam
Dalam konsep islam, Tuhan disebut
Allah dan diyakini sebagai zat maha tinggi yang nyata dan Esa,pencipta yang
maha kuat dan maha tahu, yang abadi, penentu takdir, dan hakim pencipta alam.
Islam menitik beratkan konseptualisasi
Tuhan sebagai yang Tunggal dan Maha Kuasa (Tauhid). Dia itu wahid dan Esa
(ahad), maha pengasih dan Maha Kuasa. Menurut Al-Qur’an terdapat 99 Nama Allah
(asmaul Husna artinya: “nama-nama yang paling baik”) yang mengingatkan setiap
sifat-sifat Tuhan yang berbeda.
III.
ANALISIS
Dalam uraian-uraian di atas telah
kita pahami bagaimana kepercayaan kepada Tuhan dalam agama Hindu Brahma. Dari
permulaan pertumbuhannya selalu mengalami perubahan, sehingga kepercayaan
kepada Tuhan yang satu (Brahma), akhirnya telah demikian banyak tambahnya,
berubah menjadi agama yang bertuhan banyak.
Dalam kepercayaan kapada Brahma
sebagai Tuhan yang menjadikan yang Wujud sendirinya, tidak berawal dan tidak
berakhir, juga dipercayai bahwa Brahma itu menjadi asal dari segala alam. Ia
menjadikan semua alam ini dari dirinya. Sedang dalam islam dan agama samawi
yang asli, Allah bukanlah asal dari sekalian alam. Ia yang menjadikan sekalian
alam, darimana ia jadikan tidak dapat diketahui, ia sendirilah yang mengetahui.
Hanya bila ia menghendaki terjadinya sesuatu. Ia hanya menitahkan apa yang
dikehendakinya itu untuk terjadi, maka wujudlah apa yang dikehendakiNya itu.
IV.
KESIMPULAN
KOMPARATIF
|
AGAMA ISLAM
|
AGAMA BUDHA
|
TUHAN
|
ALLAH
|
BRAHMA
|
Jumlah Tuhan
|
Wahid : Allah Dia itu wahid dan Esa (ahad)
|
Trimurti atau bertuhan tiga : Trimurti : Brahma, Wisynu dan
Syiwa
|
Hakekat Tuhan
|
Tuhan disebut Allah dan diyakini sebagai zat maha tinggi
yang nyata dan Esa,pencipta yang maha kuat dan maha tahu, yang abadi, penentu
takdir, dan hakim.
|
Tuhan yang
wujud dengan sendirinya, Maha Esa dan Maha Kuasa yang bersifat Azali, tidak
berawal dan tidak berakhir, yang menciptakan dan menjadi asal dari sekalian
alam; ia tidak dapat diraba dengan panca indra tetapi hanya dapat diketahui
dengan akal.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar