Selasa, 21 Januari 2014

perbandingan agama


HAKEKAT TUHAN MENURUT AGAMA ISLAM DAN BUDHA DENGAN PENDEKATAN KOMPARATIF




Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Perbandingan Agama
Dosen Pengampu : Afnan Ansori, M.A





Disusun Oleh:

Nurul Hidayah                  123111126




FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013
       I.            PENDAHULUAN
            Setiap manusia yang lahir di muka bumi, membawa suatu thabiat dalam jiwanya, yaitu thabiat beragama yang ingin mengabdi dan menyembah kepada sesuatu yang dianggapnya Maha Kuasa. Pembawa ingin beragama ini memang telah menjadi fitrah kejadian manusia, yang diciptakan oleh Yang Maha Kuasa dalam diri manusia.
            Berbicara tentang Tuhan, terdapat berbagai pengertian dalam masing-masing agama. Disini akan dijelaskan hakekat Tuhan menurut agama Islam dan Budha melalui pendekatan komparatif.
    II.            PEMBAHASAN
A.    Hakekat Tuhan Menurut Agama Hindu
            Tuhan dalam agama Hindu disebut Brahma. Kalimat Brahma dalam bahasa Hindu lama (sanskerta) yaitu nama bagi Tuhan yang wujud dengan sendirinya, Maha Esa dan Maha Kuasa yang bersifat Azali, tidak berawal dan tidak berakhir, yang menciptakan dan menjadi asal dari sekalian alam; ia tidak dapat diraba dengan panca indra tetapi hanya dapat diketahui dengan akal.
            Brahma itu Tuhan yang tunggal dalam Agama Hindu. Tetapi beberapa abad di belakang, penganut Agama Hindu telah merobah kepercayaan bertuhan satu itu (monotheisme), kepada trimurti atau bertuhan tiga
            Trimurti itu terdiri dari : Brahma, Wisynu dan Syiwa .
            Ahli –ahli penyelidik sejarah Agama-Agama banyak yang berpendapat, bahwa kemungkinan benar agama Hindu ini asalnya Samawi, agama langit yang berasal dari pengajaran Tuhan pencipta semesta Alam, melihat ajarannya yang asli kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa. Tetapi dalam perjalanan hidupnya yang sudah lama, ibarat sebuah sungai yang mengalir dari lereng gunung , sudah banyak dimasuki oleh berbagai sampah dan kotoran, sehingga dari agama Tauhid telah berubah menjadi agama musyrik.
B.     Hakikat Tuhan dalam Agama Islam
            Dalam konsep islam, Tuhan disebut Allah dan diyakini sebagai zat maha tinggi yang nyata dan Esa,pencipta yang maha kuat dan maha tahu, yang abadi, penentu takdir, dan hakim pencipta alam.
            Islam menitik beratkan konseptualisasi Tuhan sebagai yang Tunggal dan Maha Kuasa (Tauhid). Dia itu wahid dan Esa (ahad), maha pengasih dan Maha Kuasa. Menurut Al-Qur’an terdapat 99 Nama Allah (asmaul Husna artinya: “nama-nama yang paling baik”) yang mengingatkan setiap sifat-sifat Tuhan yang berbeda.
 III.            ANALISIS
            Dalam uraian-uraian di atas telah kita pahami bagaimana kepercayaan kepada Tuhan dalam agama Hindu Brahma. Dari permulaan pertumbuhannya selalu mengalami perubahan, sehingga kepercayaan kepada Tuhan yang satu (Brahma), akhirnya telah demikian banyak tambahnya, berubah menjadi agama yang bertuhan banyak.
            Dalam kepercayaan kapada Brahma sebagai Tuhan yang menjadikan yang Wujud sendirinya, tidak berawal dan tidak berakhir, juga dipercayai bahwa Brahma itu menjadi asal dari segala alam. Ia menjadikan semua alam ini dari dirinya. Sedang dalam islam dan agama samawi yang asli, Allah bukanlah asal dari sekalian alam. Ia yang menjadikan sekalian alam, darimana ia jadikan tidak dapat diketahui, ia sendirilah yang mengetahui. Hanya bila ia menghendaki terjadinya sesuatu. Ia hanya menitahkan apa yang dikehendakinya itu untuk terjadi, maka wujudlah apa yang dikehendakiNya itu.

 IV.            KESIMPULAN
KOMPARATIF
AGAMA ISLAM
AGAMA BUDHA
TUHAN
ALLAH          
BRAHMA
Jumlah  Tuhan
Wahid : Allah Dia itu wahid dan Esa (ahad)
Trimurti atau bertuhan tiga : Trimurti : Brahma, Wisynu dan Syiwa
Hakekat Tuhan
Tuhan disebut Allah dan diyakini sebagai zat maha tinggi yang nyata dan Esa,pencipta yang maha kuat dan maha tahu, yang abadi, penentu takdir, dan hakim.
Tuhan yang wujud dengan sendirinya, Maha Esa dan Maha Kuasa yang bersifat Azali, tidak berawal dan tidak berakhir, yang menciptakan dan menjadi asal dari sekalian alam; ia tidak dapat diraba dengan panca indra tetapi hanya dapat diketahui dengan akal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar